Apakah Anda mengalami problem ini?
Pencurian Waktu
Sistem-sistem tradisional yang mengandalkan input manual, seperti kartu ceklok atau kata sandi (password), rentan terhadap praktek buddy punching (absensi titip teman), yaitu ketika karyawan mengabsenkan masuk atau keluar teman kerjanya, menyebabkan rekaman kehadiran yang tidak akurat dan ketidaksesuaian pada gaji.
Tanpa Tanggung Jawab
Sistem non-biometrik gagal memberikan akuntabilitas, untuk verifikasi identitas karyawan. Sehingga sulit mengindentifikasi individu yang bertanggung jawab atas absensi kehadiran (ini termasuk penipuan).
Tugas Administrasi yang Memakan Waktu
Mengelola dan mencocokkan data kehadiran secara manual membutuhkan konsentrasi administrasi yang signifikan. Ini menyebabkan ketidakefisienan, peningkatan biaya tenaga kerja, dan kemungkinan kesalahan yang lebih tinggi.
Keterbatasan Akses pada Laporan Kehadiran
Jika kehadiran direkam secara manual atau menggunakan sistem tradisional, Anda tidak dapat mengakses laporan kehadiran setiap saat Anda membutuhkannya. Anda hanya dapat melihat laporan setelah disiapkan dan diproses oleh bagian SDM. Oleh karena itu, problem kehadiran sering ditemukan belakangan, bahkan terlambat.
Skalabilitas Terbatas
Sistem-sistem tradisional banyak yang mengalami kesulitan untuk berkembang sejalan dengan pertumbuhan perusahaan, terutama saat menambahkan karyawan dan cabang baru.
Tidak Terintegrasi dengan HRMS
Sistem-sistem tradisional biasanya tidak terintegrasi dengan sistem manajemen HRD. Oleh karena itu, Anda sangat perlu mendapatkan data secara manual dari sistem kehadiran, dan menginput ke dalam sistem HRMS untuk memastikan Anda mendapatkan informasi yang benar, terutama untuk pengolahan gaji.
